CARA MENANAM ASPARAGUS




Asparagus adalah sayuran bergizi dan berharga mahal yang bisa dibudidayakan di halaman atau kebun.
Pada awalnya, syarat utama bertanam asparagus adalah lokasi budidaya berada di ketinggian600-1.400 meter dari permukaan laut (dpl). Syarat utama kedua, lokasi harusmendapatkan sinar matahari penuh, lebih dari 6 jam sehari.

Bagaimana cara praktis bertanam atau budidaya asparagus? Langsung saja simaktahapan budidaya praktis di bawah ini.

A. Benih 

Asparagus punya nama latin Asparagus officinalis - Linn. 

  • Dinas Pertanian Provinsi Jatim merekomendasikan varietas unggul yakni Lucullus dan Schwetzinger.
  •  Sedangkan NC University merekomendasikan tiga varietas. Pertama varietas Jersey Giant yang punya hasil melimpah dan rebung berukuran besar. Lebih dari itu, varietas ini lebih tahan terhadap penyakit karat dan jamur Fusarium. 
  •  Kedua, varietas Mary Washington yang juga hasilnya banyak dan warnanya hijau tua. 
  • Ketiga, varietas Purple Passion yang berwarna ungu, rasa manis dan tidak terlalu berserat. Juga tahan penyakit karat, jamur Fusarium dan busuk pucuk.

B. Agroklimat 

LOKASI

Asparagus memerlukan lokasi dengan ketinggian 600-1.400 meter dpl agar tumbuh optimal. Untuk area agrolimatnya, asparagus cocok di area dengan zona agroklimat B-C (Schmit & Ferguson).
Arti dari zona agroklimat B-C adalah mengacu kepada sistem agroklimat yang dibuat Oldeman.
Zona B adalah daerah dengan bulan basah (BB) atau penghujan 7-9 bulan berturut-turut dan bulan kering (BK) atau kemarau 2-3 bulan berturut-turut.
Sedangkan zoba C adalah daerah dengan bulan basah 5-6 bulan berturut-turut dan bulan kering 4-6 bulan berturut-turut.

JENIS TANAH

Untuk jenis tanah yang direkomendasikan adalah andosol, regosol, latosol, dan mediteran. 

  • Tanah andosol adalah tanah yang terbentuk karena adanya proses vulkanis pada gunung berapi yang telah lama. Biasanya terletak di daerah sekitar gunung berapi.Karakteristik tanah andosol yakni warna cokelat kehitaman, kaya mineral, daya serap air tinggi. Selain itu, butiran tanah halus, sebagian besar tersusun atas abu vulkanik, terlihat gembur. Seringkali kandungan bahan organiknya juga tinggi meski tergantung lokasinya.
  •  Tanah regosol adalah tanah yang berasal dari material erupsi gunung berapi yangrelatif baru. Butirannya kasar, menyimpan banyak abu vulkanik dan juga pasir vulkanik. Tanahnya gembur dan mudah erosi. 
  •  Sedangkan tanah latosol adalah tanah yang biasanya berwarna merah, coklat, hingga kekuningan. Tekstur latosol umumnya liat, struktur pada umumnya adalah remah dengan konsistensi gembur. Biasanya memiliki pH 4,5 hingga 6,5. 
  •  Untuk tanah mediteran adalah tanah hasil pelapukan batuan kapur keras dan batuan sedimen. Warna tanah ini berkisar antara merah sampai kecoklatan.Tanah mediteran merupakan tanah pertanian yang subur di daerah kapur dibanding jenis tanah kapur yang lainnya.  Tanah mediteran ini banyak terdapat di Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Sumatra.

C. Budidaya 

1. Waktu tanam
Waktu tanam ada dua pilihan, yakni awal penghujan (Sept-Nop.) atau akhir penghujan (Maret-April). 

2. Persiapan lahan

a.    Bersihkan lahan dari gulma dengan cara mekanis atau dengan herbisida.
b.    Membuat alur tanah (guludan) dengan ukuran:

  • Lebar atas 50 centimeter
  • Lebar bawah 40 centimeter
  • Kedalaman 60 centimeter
  • Jarak antar alur 160 centimeter

c. Arah alur tanam untuk lahan berlereng tegak lurus garis kontur, sedangkan untuk lahan datar sesuai dengan arah sinar matahari dan angin.

d. Pemberian pupuk kandang dan bila perlu dolomit. Dosis pupuk kandang 10 ton per hektar dan dolomit (bila tanah asam) 2,5 ton per hektar. 

Bila perlu tambahkan insektisida tanah (misalnya furadan) sebanyak 20 kilogram per hektar. Cara pemberian pupuk kandang seperti dalam gambar berikut

3. Penanaman
 

Sebelum ditanam, bibit diberi perlakuan fungisida. Ketika penanaman, jarak antara bibit 40 centimeter. Lalu bibit ditimbun tanah setebal kira-kira 5-8 centimeter.

4. Pemeliharaan

Pemeliharaan meliputi pembumbunan (penimbunan dengan tanah sedikit demi sedikit), penyiangan gulma, pemupukan. Lalu pengendalian hama penyakit dan penjarangan. 

a. Pembumbunan
Tujuan pembumbunan adalah menegakkan tanaman, merangsang pembentukan rebung (tunas) dengan panjang tertentu (dianjurkan 26 centimeter).
Pekerjaan ini setidaknya dilakukan sebulan sekali tergantung pertumbuhan tanaman. Setiap tahap pembumbunan, bagian bawah tanaman ditimbuni tanah 5 - 8 cm. Tanahnya diambil dari dinding alur kiri dan alur kanan.

b. Penyiangan 

Tahap penyiangan dilakukan sebulan sekali atau tergantung pertumbuhan gulma. c. 

c. Pemupukan 

Pemberian pupuk dilakukan empat (4) kali dalam setahun pada saat musim kemarau. Dosis pupuk adalah sebagai berikut:

  • Urea 900 kilogram per hektar
  • TSP 700 kilogram per hektar
  • KCL 900 kilogram per hektar
  • ZK 1575 kilogram per hektar
  • Dolomit (kalau tanah masam) sebanyak 700 kilogram per hektar
  • Pupuk kandang 8 - 10 kuintal per hektar


Dosis pupuk ini dalam satuan hektar (satu hektar 10.000 meter persegi). Bila luasan lahan tidak sampai satu hektar, tinggal menghitungnya.

Misalnya luas lahan tanaman asparagus hanya 500 meter persegi. Berarti kebutuhan pupuk urea = (500/10.000)x900 = 45 kilogram.  


d. Pengendalian Hama dan Penyakit

Trips merupakan hama utama yang menyerang tanaman asparagus. Sedangkan hama sekunder yang sering dijumpai adalah ulat dan aphids.
Serangan trips yang parah menyebabkan rebung tumbuh bengkok dan mengering sehingga harus dipotong.
Penyakit penting yang menyerang asparagus adalah karat (Pucinia asparagi),
Stemphilium sp, dan Botrytis cinerea.
Pada serangan penyakit yang parah, dilakukan pemotongan tanaman sakit. Pemotongan dilakukan 5-10 cm di atas tanah dan potongan dibakar. Sedangkan sisa potongan harus dibuang 2-3 minggu setelahnya.

e. Penjarangan

Penjarangan dilakukan bila tanaman akan dipanen. Yakni dengan menyisakan 2-3 batang per rumpun.
Penjarangan dilakukan dengan memotong 5-10 cm diatas tanah, sedangkan sisa potongan diambil setelah 2-3 minggu.

D. PENUAIAAN
Tanaman asparagus bisa mulai dipanen rebungnya (tunasnya) ketika sudah berumur 6-8 bulan setelah tanam.
Pengambilan rebung dilakukan tiap hari, pagi (jam 06.00 - 08.00) dan sore (jam 13.00 - 15.00).
Syarat tanaman yang bisa dipanen adalah kondisi tanaman sehat dan kokoh. Lalu jumlah batang per rumpun 2 - 3 batang. Tinggi guludan 25 - 30 cm. Tanaman bebas dari residu pestisida.

Cara Panen
Tanah di bawah rumpun dibongkar perlahan dengan cetok sampai terlihat pangkal rebung. Kemudian rebung yang memenuhi syarat diambil dengan cara mematahkannya menggunakan tangan. Jangan lupa menutup kembali dan meratakan lubang bekas bongkaran dengan tanah.



E. STANDARD KUALITI REBUNG ASPARAGUS

Berikut standar kualitas rebung (tunas) asparagus sesuai Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa TImur

  • Rebung sehat dan bersih.
  • Rebung segar dan bebas dari kerusakan akibat serangan hama/penyakit.
  • Pemotongan lurus dan halus.
  • Diameter rebung 10-20 mm.
  • Panjang rebung sekitar 26 centimeter.
  • Warna rebung putih atau sedikit merah.
  • Bebas dari bau dan rasa asing.


Demikian panduan mudah dan praktis bertanam atau budidaya asparagus.  Lahan bisa menggunakan halaman rumah atau lahan pertanian. Ayo menanam!
Yosi Arbianto


Kredit : https://www.batukita.com/2022/04/cara-praktis-tanam-budidaya-asparagus-di-halaman-atau-kebun.html




Pengenalan

Tanaman asparagus termasuk keluarga bawang-bawangan (Liliaceae). Beberapa spesies terkenal seperti Asparagus officinalis L. sering dikonsumsi sebagai sayuran. Menurut Suhardiman kedudukan tanaman ini dalam sistematika tumbuhan sebagai berikut:

________________________________________
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Angiospermae
Ordo : Liliales
Famili : Liliaceae
Genus : Asparagus
Spesies : Asparagus officinalis L.


________________________________________
Asparagus adalah tanaman perennial (tahunan) herbaceous berbentuk se-mak berumpun yang tumbuh tegak atau menjalar. Tingginya bisa mencapai 2 m, berbatang silinder dengan bentuk daun hasil modifikasi batang yang menyerupai jarum (cladophyl). Bunga asparagus tumbuh soliter atau berpasangan dan muncul di ketiak cladophyl, bunga tersebut akan mengasilkan buah berbentuk berry yang berwarna merah dan memiliki biji yang berwarna hitam (Siemonsma dan Piluek, 1994). Asparagus adalah tanaman monokotil dioecious yang ditanam untuk tunas batang lembut yang belum berkembang, umumnya dinamakan rebung (spear) dan dapat dimakan (Rubatzky dan Yamaguchi, 1999).
________________________________________
Tanaman asparagus memiliki batang di dalam tanah (rhizome) yang terdiri atas kumpulan tunas, akar lunak yang berfungsi sebagai organ penyimpan dan akar serabut yang berfungsi sebagai penyerap unsur hara. Secara keseluruhan sis-tem pertunasan dan perakaran asparagus disebut mahkota (crown). Bagian atas rhizome horizontal mengandung tunas yang akan muncul dan memanjang mem-bentuk rebung. Rebung mulai tumbuh ketika tunas pada mahkota berkecambah dan memanjang (Siemonsma dan Piluek, 1994; Rubatzky dan Yamaguchi, 1999). Menurut Ib Libner (1989) akar serabut akan mati setelah satu tahun pertumbuhan, hal ini juga terjadi pada akar lunak yang akan mati setelah memberikan nutrisi untuk pertumbuhan rebung selanjutnya.
________________________________________
Asparagus memiliki tanaman jantan dan betina yang terpisah. Tanaman betina menghasilkan biji dan memiliki rebung dengan diameter yang lebih besar, tetapi hasil panen yang diproduksi lebih rendah. Tanaman jantan memiliki hasil panen yang lebih tinggi, masa produktif yang lebih lama, dan memproduksi re-bung lebih awal. Hal ini disebabkan tanaman jantan tidak menghasilkan biji se-hingga dapat mengatur lebih banyak karbohidrat yang tersimpan untuk mengatur pertumbuhan rebung.

 


Perbezaan Antara Asparagus Hijau, Putih dan Ungu

Asparagus, sayuran serba boleh dan penuh nutrien, datang dalam pelbagai warna, setiap satu menawarkan profil rasa yang unik dan daya tarikan visual. Asparagus hijau, putih dan ungu adalah bintang persembahan, dan memahami perbezaannya boleh meningkatkan pengalaman masakan anda. Mari kita mulakan pengembaraan melalui dunia asparagus yang bertenaga untuk mengetahui perkara yang membezakan warna-warna ini.

  1. Asparagus Hijau: Klasik dan Kaya Nutrien . Asparagus hijau ialah varieti yang paling biasa, dan ronanya yang cerah adalah hasil daripada pendedahan kepada cahaya matahari semasa pertumbuhan. Padat dengan nutrien seperti vitamin A, C, dan K, serta folat dan serat , asparagus hijau bukan sahaja lazat tetapi juga kuasa pemakanan. Rasanya tanah dan sedikit manis, menjadikannya tambahan serba boleh untuk salad, tumisan atau hanya dibakar dengan sedikit minyak zaitun.
  2. Asparagus Putih: Makanan Khas yang Lembut. Tidak seperti asparagus hijau, asparagus putih ditanam dalam keadaan gelap untuk menghalang perkembangan klorofil, menghasilkan warna pucatnya. Kekurangan cahaya matahari memberikan asparagus putih rasa yang lebih lembut, sedikit manis dan tekstur yang lembut. Sesetengah menyifatkan ia kurang pahit daripada rakan sejawatnya yang hijau. Selalunya digemari dalam masakan Eropah, asparagus putih bersinar dalam sup berkrim, risotto, atau disajikan dengan elegan sebagai ulam dengan sos hollandaise.
  3. Asparagus Ungu: Berwarna-warni san ketara Manis. Asparagus ungu ialah varieti yang menarik secara visual yang mempunyai warna ungu yang terang. Warna itu berasal daripada kehadiran antosianin, antioksidan yang kuat dengan potensi manfaat kesihatan. Walaupun rasanya serupa dengan asparagus hijau, ada yang menggambarkan asparagus ungu sebagai sedikit lebih manis. Warna yang terang boleh menambah kontras visual yang menarik pada hidangan anda. Nikmati asparagus ungu dalam salad, campuran sayur-sayuran panggang atau panggang bersama sayur-sayuran berwarna-warni yang lain untuk hidangan visual yang menakjubkan dan lazat.
Sama ada anda seorang peminat masakan atau hanya ingin menambah kelainan pada pinggan anda, meneroka perbezaan antara asparagus hijau, putih dan ungu boleh menjadi pengembaraan yang menyeronokkan. Setiap warna membawa ciri uniknya sendiri ke meja, daripada hijau klasik dan kaya dengan nutrien kepada putih lembut dan lembut, dan ungu yang menarik secara visual dengan tendangan yang manis. Terima kepelbagaian asparagus dan tingkatkan hidangan anda dengan pilihan yang berwarna-warni dan berperisa ini.

________________________________________
 

Syarat Tumbuh Asparagus

Iklim
Tanaman Asparagus sangat baik tumbuh pada daerah pegunungan tropic, yaitu dengan suhu antara Tanaman ini dapat tumbuh optimal pada suhu antara 15-25oC dengan curah hujan yang merata sepanjang tahun yaitu berkisar 2.500-3.000 mm/tahun., sedangkan untuk daerah perbukitan ketinggian antara 200-1900 m diatas permukaan laut (dpl). Faktor suhu memang cukup berperan terutama berpengaruh terhadap pertumbuhan individu baru.
________________________________________
Rekayasa yang dilakukan : Penanaman pada dataran tinggi yang memiliki suhu optimal untuk pertumbuhan tanaman asparagus, menanam tanaman asparagus di Green House sehinnga suhu lingkungan dapat diatur sesuai.
________________________________________
Media Tanam
Asparagus dapat tumbuh pada tanah podsolik merah kuning, latosol, maupun andosol. Asparagus lebih menyukai tanah yang agak berpasir dan berlapisan tanah olah yang tebal. Asparagus tumbuh kurang baik pada tanah yang berdrainase buruk dan banyak liat. Sedangkan pH yang diinginkan adalah 6.0 – 6.8 karena asparagus tidak toleran terhadap tanah yang masam dan sebaiknya tanah mengandung banyak bahan organik.
________________________________________
Faktor yang harus diperhatikan dalam memilih media untuk dijadikan campuran adalah kualitas dari bahan tersebut, sifat kimia atau fisiknya, tersedia di pasaran, murah, mudah cara penggunaan-nya, dapat digunakan untuk berbagai macam tanaman, tidak membawa hama dan penyakit, mempunyai drainase dan kelembaban yang baik, mempunyai pH yang sesuai dengan jenis tanaman dan mengandung unsur hara untuk mendukung pertumbuhan tanaman (Acquaah, 2002).
________________________________________
Tanah
Sifat fisik tanah yang ter-penting untuk menentukan daya penyediaan unsur hara dan penyediaan air serta udara adalah tekstur dan struktur tanah (Soepardi, 1983; Islam dan Utomo, 1995).
Tanah merupakan media tanam yang paling umum digunakan dan sebagai bahan campuran media tanam utama, tetapi masih diperlukan bahan organik sebagai campuran medianya agar tanaman dapat tumbuh dengan baik (Darajat, 2003 da-lam Yushanita, 2007).
________________________________________
Pasir
Pasir adalah silika murni dengan ukuran antara 0.5 – 2 mm, pada umumnya pasir digunakan untuk media campuran karena mudah didapat dan murah, tetapi pasir merupakan media yang paling berat dari semua media pengakaran. Pasir ditambahkan ke dalam media untuk meningkatkan porositas dan daya menahan air, tetapi pasir yang terlalu halus dapat menghalangi lubang-lubang drainase (Harjadi, 1989; Poerwanto, 2003).
________________________________________
Pasir sebagai media membutuhkan irigasi dengan frekuensi tetap atau sesuai dengan aliran konstan untuk mencegah kekeringan. Penggunaan pasir yang dicampur dengan bahan lain bertujuan agar media tersebut mempunyai aerasi yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
________________________________________
Kompos
Kompos merupakan sumber bahan organik dan nutrisi yang lengkap bagi tanaman. Kompos terbuat dari bahan organik yang berasal dari bermacam-macam sumber, seperti: sekam, pupuk kandang, jerami padi, daun-daunan, dan lain-lain. Semakin beragam sumber bahan organik yang dikandung suatu media maka semakin tinggi unsur hara yang dapat diserap oleh tanaman.
________________________________________
Kompos memiliki dua fungsi yaitu sebagai: (1) soil conditioner yang berfungsi memperbaiki struktur tanah, terutama bagi tanah kering; dan (2) soil ameliorator yang memperbaiki kapasitas tukar kation (KTK)
Manfaat dari kompos adalah: (1) mengembalikan kesuburan tanah melalui perbaikan sifat-sifat tanah baik fisik, kimiawi maupun biologis; (2) mempercepat dan mempermudah penyerapan unsur nitrogen oleh tanaman; (3) mengurangi tumbuhnya tanaman pengganggu; dan (4) dapat disediakan secara mudah, murah dan relatif cepat.
________________________________________
Serabut Kelapa
Serbuk sabut kelapa (cocopeat) merupakan media hasil penghancuran sa-but kelapa. Sabut kelapa adalah bagian mesokarp dari buah kelapa, tebalnya 5 cm dan menempati 35 % dari total buah kelapa yang telah masak petik.
________________________________________
Serbuk sabut kelapa banyak digunakan untuk media tumbuh karena mem-punyai kapasitas memegang air yang baik, dapat mempertahankan kelembaban (80 %), memiliki kapasitas tukar kation dan porositas yang baik, mempunyai rasio C/N rendah yang mempercepat N tersedia dan mengandung unsur-unsur hara esensial, seperti kalsium (Ca), magnesium (Mg), kalium (K), natrium (N), dan fosfor (P) (Susilawati, 2007).
________________________________________
Arang sekam
Arang sekam merupakan media yang diperoleh dari pembakaran sekam yang tidak sempurna (sebelum berubah menjadi abu).
________________________________________
Arang sekam digunakan dalam campuran media karena sangat ringan (be-rat jenis = 0.2 kg/l), kasar sehingga sirkulasi udara tinggi (banyak pori), berwarna coklat kehitaman sehingga dapat mengabsorbsi sinar matahari dengan efektif, da-pat mengurangi pengaruh penyakit khususnya bakteri (Wuryaningsih, 1994). Di dalam media tanam arang sekam berfungsi sebagai deodorizer, yaitu penyerap bau tidak sedap dan racun dari hasil dekomposisi pada ruang perakaran, di samping itu arang mempunyai daya serap air yang tinggi (Arifin dan Andoko,.2004).
________________________________________
Pupuk Kandang Ayam
Pupuk kandang merupakan campuran dari kotoran padat, air seni, amparan, dan sisa makanan. Susunan kimia dari pupuk kandang tersebut berbeda dari satu tempat ke tempat lain tergantung dari macam ternak, umur dan keadaan hewan, sifat dan jumlah amparan, cara mengurus, dan menyimpan pupuk sebelum dipakai.
Salah satu jenis kotoran hewan yang banyak digunakan untuk menyedia-kan unsur hara bagi tanaman adalah kotoran unggas. Pupuk kotoran ayam mem-berikan pengaruh yang lebih baik dibandingkan pupuk kotoran kambing dan sapi terhadap pertumbuhan tanaman, karena pupuk kotoran ayam kering mengandung kadar air yang lebih rendah dibandingkan pupuk kotoran kambing dan sapi. Ko-toran ayam mempunyai kandungan hara (terutama unsur N dan P) serta bahan or-ganik yang tinggi (Tisdale dan Nelson, 1975).
________________________________________


Cara Menanam Asparagus

Pembibitan
Masa pembibitan terdiri dari penyebaran benih sampai pertumbuhan tanaman muda yang ditanam dalam pesemaian selama 1-3 bulan. Biji diambil dari tanaman yang cukup tua, lebih dari 2 tahun. Biji yang tua atau kering akan bewarna hitam. Langkah-langkah dari pembibitan antara lain:
________________________________________
Biji direndam dalam air hangat pada suhu kira-kira 30ºC selama 84 jam
Siapkan media semai yang terdiri dari pupuk kandang, pasir dan tanah dengan perbandingan (2:1:1)
Siapkan petak persemaian dengan arah utara selatan dengan diberi atap pelindung menghapa utara selatan dengan panjang sesuai kebutuhan (5-10 m) dan lebar kira-kira 1 m.
Sebarkan benih asparagus dengan jarak antar baris 30cm sedangkan dalam barisan 5-7,5 cm.
Agar tidak longsor terkena hujan, pinggir petakan bisa diperkuat dengan bambu
Pemeliharaan pesemaian dintaranya: penyiraman, penjarangan tanaman, penjarangan atap pelindung, pencegahan hama dan penyakit.
Bibit asparagus dapat dipindah kekebun apabila perakaran sudah cukup kuat, tinggi pohon sudah lebih dari 30 cm, umur kira-kira 6-8 bulan.
________________________________________
Persiapan Lahan
Persipan Lahan penanaman adalah sebagai berikut:
Tanah untuk kebun asparagus harus cukup dalam dan berpasir.
Tanah diolah atau dibajak dengan kedalaman 30 cm
Pembuatan alur/parit dengan lebar 30-45 cm dan panjang disesuaikan dengan keadaan lahan
Pemberian pupuk kandang/kompos kira-kira 5-10 per hektar, bila perlu ditambahkan ZA/Urea dan TSP/SP-36 sebanyak 15 gram per tanaman.
Pencampuran media tanam.
________________________________________
Pemeliharaan
Pemeliharaan terdiri dari:
Pembungbunan
Tujuan pembungbunan adalah untuk memperkokoh tegaknya tanaman, memperbanyak system perakaran sehingga akan lebih memperbanyak hasil rebungnya.
________________________________________
Penyiangan
Dimaksudkan untuk membuang rumput/ tanaman pengganggu, pelaksanaannya disesuaikan dengan keadaan rumput disekitar tanaman.
________________________________________
Pemupukan
Pemupukan dilakukan untuk menambah unsure hara yang dibutuhkan oleh tanaman.Pupuk susulan yang diberikan dapat berupa Urea (10 garm per tanaman), ZA (15 gram per tanaman). Dilakukan setiap 14 atau 21 hari sejak bibit mulai tumbuh. Jumlah pupuk disesuaikan dengan tingkat pertumbuhan tanaman, makin dewasa pertumbuhannya makin banyak pemakaiannya.
________________________________________
Pemberantasan hama dan penyakit
Berdasarkan pengamatan, hama untuk tanaman asparagus hamper dikatakan tidak ada atau tidak berarti. Penyakit disebabkan oleh sebangsa jamur (fungi) yang mengakibatkan bercak-bercak kuning sampai merah kecoklatan pada daun, bisa dicegah dengan pemakaian fungisida.
________________________________________
Pemanenan
Di Negara subtropics pertama kali pemetikan rebung adalah 18-24 bulan sesudah penanaman. Masa pemetikan dalam 1 musim diperkirakan memakan waktu 6-8 minggu, dengan hasil bisa mencapai 1-1,5 ton rebung pada lahan ± 0,5 Ha.Di Negara tropis pertumbuhannya lebih cepat, dengan umur pemanenan pertama berkisar 8-10 bulan sesudah penanaman. Dalam pemanenan perlu diperhatikan mengenai pemilihan rebungnya. Rebung yang berkualitas baik adalah rebung yang gemuk, lunak dan bewarna putih. Juga perlu diperhatikan dalam pemetikan rebungnya, yaitu dengan memotong pangkal rebung yang melandai kearah luar dengan pisau tajam. Pemetikan asparagus yang paling baik dilakukan pada pagi hari.


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "CARA MENANAM ASPARAGUS"

Catat Ulasan